Gedung Sate Bandung (Kantor Gubernur Jawa Barat)
Gedung Sate Bandung (Kantor Gubernur Jawa Barat) - yoshiewafa - Gedung ini dirancang oleh arsitek Ir J. Berger dari Landsgeboundienst, dinas pembangunan gedung-gedung pemerintahan Negeri Belanda. Dibutuhkan tenaga hingga 2.000 orang pekerja. Di antara ribuan pekerja tersebut, terdapat kurang lebih 150 Cina Konghu atau Kanton, tukang kayu serta pemahat kerikil yang sangat trampil di negerinya.
Arsitek Belanda, Dr. Hendrik Petrus Berlage, menyebutkan bahwa Gedung Sate dengan rancangan kompleks Pusat Perkantoran Instansi Pemerintahan Sipil Hindia Belanda di Bandung yakni sebuah maha karya besar. Sementara itu Coor Passchier dan Jan Wittenberg, dua orang arsitek Belanda yang menginventarisir bangunan kolonial di Bandung, menyebutkan bahwa Gedung Sate yakni sebuah bangunan monumental yang manis dan mempesona, serta memiliki gaya arsitektur yang unik, dan gigantik.
Gedung Sate bersama-sama hanyalah sebagian kecil dari “Kompleks Pusat Perkantoran Insatansi Pemerintah Sipil” yaitu hanya sekitar 5% nya saja. Hindia Belanda yang menempati lahan Bandung Utara seluas 27.000 meter persegi. Oleh penduduk tempo dulu “Gedong Sate” dinamakan “Gedong Bebe” yang lalu menjadi lebih terkenal dengan nama “Gedung Sate” alasannya pada puncak menara gedung tersebut terdapat sebuah “tusuk sate” dengan 6 buah ornamen berbentuk jambu air.
Gedung Sate terletak di Jl Diponegoro Kota Bandung ini sudah berdiri semenjak 27 Juli 1920. Dahulu pada awal dibangunnya gedung sate ini desebut dengan nama “Gouvernements Bedrijven” yang di dirikan sebagai salah satu sentra pemerintahan belanda, alasannya pemerintahan belanda menetapakan bahwa Kota Bandung sebagai sebuah Ibu Kota Negeri Jajahan Belanda. Pemilihan Kota Bandung sebagai sebuah Ibu Kota alasannya iklimnya yang sejuk dan sangat cocok untuk dijadikan sebagai ibu kota, dan dikala itu Iklim di kota Bandung bagaikan senyaman perancis selatan pada ekspresi dominan panas.
Pesan : Paket Wisata Bandung
Arsitek Belanda, Dr. Hendrik Petrus Berlage, menyebutkan bahwa Gedung Sate dengan rancangan kompleks Pusat Perkantoran Instansi Pemerintahan Sipil Hindia Belanda di Bandung yakni sebuah maha karya besar. Sementara itu Coor Passchier dan Jan Wittenberg, dua orang arsitek Belanda yang menginventarisir bangunan kolonial di Bandung, menyebutkan bahwa Gedung Sate yakni sebuah bangunan monumental yang manis dan mempesona, serta memiliki gaya arsitektur yang unik, dan gigantik.
Gedung Sate bersama-sama hanyalah sebagian kecil dari “Kompleks Pusat Perkantoran Insatansi Pemerintah Sipil” yaitu hanya sekitar 5% nya saja. Hindia Belanda yang menempati lahan Bandung Utara seluas 27.000 meter persegi. Oleh penduduk tempo dulu “Gedong Sate” dinamakan “Gedong Bebe” yang lalu menjadi lebih terkenal dengan nama “Gedung Sate” alasannya pada puncak menara gedung tersebut terdapat sebuah “tusuk sate” dengan 6 buah ornamen berbentuk jambu air.
Gedung Sate terletak di Jl Diponegoro Kota Bandung ini sudah berdiri semenjak 27 Juli 1920. Dahulu pada awal dibangunnya gedung sate ini desebut dengan nama “Gouvernements Bedrijven” yang di dirikan sebagai salah satu sentra pemerintahan belanda, alasannya pemerintahan belanda menetapakan bahwa Kota Bandung sebagai sebuah Ibu Kota Negeri Jajahan Belanda. Pemilihan Kota Bandung sebagai sebuah Ibu Kota alasannya iklimnya yang sejuk dan sangat cocok untuk dijadikan sebagai ibu kota, dan dikala itu Iklim di kota Bandung bagaikan senyaman perancis selatan pada ekspresi dominan panas.
Gedung Sate Bandung |
Gedung Sate Bandung |
0 Response to "Gedung Sate Bandung (Kantor Gubernur Jawa Barat)"
Posting Komentar